Hari ke-30: Look at you!

Halo, dengan siapa disana? Passwordnya apa, pak? Yak! Benar! Anggap saja anda beruntung bisa baca ini. Karena kalau bisa baca tulisan ini, saya pastikan anda sedang tidak tidur. Tulisan hari ketiga puluh yang ditulis bukan pada waktu sebulan ini akan bercerita tentang seseorang yang ada di dalam kaca. Alias pantulan diri kita sendiri. Seharusnya tulisan […]

Read More Hari ke-30: Look at you!

I’m not the actor, I’m not the star, I don’t even have my own car~

Manusia hanya bisa berencana. Tuhan yang menentukan. Termos menghangatkan air. Magic Jar menanak nasi. Gitar dipetik. Semua udah ada peranan masing-masing. Tergantung bagaimana kita memainkan peran kita aja sih, skenarionya udah ditulis melalui perjanjian sebelum ruh kita-kita ditiupkan ke raga masing-masing. Pengembangan karakter di atas panggung dilihat dari seberapa kreatif aktor/aktrisnya.

Read More I’m not the actor, I’m not the star, I don’t even have my own car~

Hari ke-29: My Parents.

I’ll make it short. Pada ayah dan ibu saya. Hari ini tentang mereka. Yang gak pernah saya banyak bercerita dengannya. Yang mendetil. Mereka cukup tahu yang perlu diketahui saja. Tapi ajaibnya selalu tahu sedikit lebih banyak daripada yang perlu diketahui saja. Parents.

Read More Hari ke-29: My Parents.

Balada Sebuah Charger

Pada suatu hari di negeri antah-berantah. Ada sebuah charger iPhone yang galau. Charger iPhone hidup sendiri tanpa sebuah iPhone. Sedangkan disekelilingnya hanyalah rakyat Blackberry. Kemudian dia sedih. Mau ngetweet gak bisa. Namanya juga charger. Akhirnya dia memutuskan untuk mencari sebuah iPhone yang sudah lowbat. Dari Sabang hingga Merauke dia cari. Tapi gak ketemu karena gak ada iPhone […]

Read More Balada Sebuah Charger